matahariku padam
tenggelam di pelupuk matamu yang tibatiba menghujan
kenapa?
mungkin karena kau pulang setelah bertahuntahun
ufuk cakrawala terpejam..
(jawabmu sedih sambil menutup pintu
pelanpelan...)
matahariku padam sempurna
hidupku kemudian seluruhnya adalah malam dan malam saja
biar ku tak kan pernah kembali
demi agar kau tak selalu menangisi pagi
setiap ketika kau buka jendela
dan menemu sisa uap nafasku sebagai embun di kaca
cukup kau tahu
: ada yang setia menunggu
dan selalu tak sampai hati mengetuk pintu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
kaukata, : ada yang setia menunggu
dan selalu tak sampai hati mengetuk pintu
PASTI BUKAN AKU. eL.
sabr... sabar nduk, kadang dianya emang begitu, ya ?
*opo to iki* :D
timur sinar suprabana :
memang bukan panjenengan, bang timur :)
sayurs :
megono mu masih sangit, pak? :D
Posting Komentar