Senin, 16 Juli 2007

mari biarkan gerimis mencatat

ketika kau menekuri semburat siang yang kalah

mangkat dalam searakan mendung tak terarah

percayalah,

padaku ada awan basah yg menggerimiskan hujan dengan ragu ragu

akupun mengalah untuk tersesat

pada keteringatan akan potongan bulan yang kau bilang seperti semangka

persinggahan persinggahan tanpa air dan mukena

bayangan warung warung dan lampunya yang lelah jatuh pada riak kali yang dangkal lalu cuma jadi kilau kilau samar mengalir entah

ke hilir yang mana

padanya ada keruh

dengan enggan disembunyikan malam

maka tinggal menunggu waktu di mana kita akan lupa pada

bau sisa kembang api yang tak kentara

di sudut yang bukan kepunyaan siapa siapa

pun hanya risau, gerimis berubah menjadi desau

pun hanya resah, dan hujanpun gerah

dengar : ada yang harus menunggu gelap

hanya untuk jadi sedikit terlihat indah

sebagai bukan sampah