Senin, 16 Juni 2008

sajak memotong jalan

mungkin ku halau saja angin
matahariku sudah dingin
takkan sampai padaku bayanganmu sekalipun
setelah kau pecahkan cermin terakhir kemarin

mungkin kucegah saja mimpi mimpi
biar pagi tak menampariku lagi
dan aku bisa tetap jaga meski tanpa bunyibunyi

baik,
mungkin kupotong saja jalan ini
belok ke kiri sambil bernyanyinyanyi
kemudian barangkali

aku akan bisa sedikit berjarak dengan sunyi

4 komentar:

Fajar Indra mengatakan...

"But she has no lethal weapon-
Thus does Fate her pleasure step on!
So they still are quick and well
Who should be, by rights, in hell"


Tulisanmu apik mbak... sayang aku gek ngerti saiki... ^_^

bulanhijautua mengatakan...

wah, keren. puisinya makin banyak. produktif ya, udah banyak ngasih serpis sih ya, heu.

oya, selamat. sebentar lagi anda akan menjadi sastrawan masa depan semarang. heuheu

Anonim mengatakan...

fajarindra:

trimakasih,,
lethal weapon, memangnya film michael dudikoff? ^_^

Anonim mengatakan...

bulanhijautua :

hmm..
apa hubungannya servis sama puisi, jang? heuheu..
^_^