Rabu, 28 Mei 2008

selewat angin

sudah kukira
tak kan jauh jauh dari sini juga

ku tuliskan cerita yang panjang
dan cuma kau angin anginkan
bersama saputangan
dan sepatu tua
yang tak pernah terlalu ingin kau selamatkan
ketika hari tiba tiba hujan

aku
masih setia melawati senja
dengan menghitung langkah yang dulu selalu menujumu
dan tak pernah sampai kemanamana
cuma selalu menemukanmu
sedang dengan suntuk menutupi buku buku yang terbuka

di halaman yang menanam jejakmu:
daun daun diam diam menguning

cinta cuma selewat angin

Senin, 05 Mei 2008

matahariku padam

matahariku padam
tenggelam di pelupuk matamu yang tibatiba menghujan

kenapa?

mungkin karena kau pulang setelah bertahuntahun
ufuk cakrawala terpejam..

(jawabmu sedih sambil menutup pintu
pelanpelan...)

matahariku padam sempurna
hidupku kemudian seluruhnya adalah malam dan malam saja

biar ku tak kan pernah kembali
demi agar kau tak selalu menangisi pagi

setiap ketika kau buka jendela
dan menemu sisa uap nafasku sebagai embun di kaca
cukup kau tahu

: ada yang setia menunggu
dan selalu tak sampai hati mengetuk pintu