Senin, 10 Desember 2007

aku pusing mendengar pintu dibanting. mungkin aku bercitacita untuk tuli. anakanak itu, tidak lama lagi akan ikut membenci telinga mereka. siapa yang mengawali kebencian yang sekarang jadi sebesar ini? aku sudah memilih bisu untuk tidak memercikkan api, tapi apa gunanya ketika lebih banyak orang yang senang bermain pemantik dan petasan? dalam gelap yang seperti apapun, aku bisa mengenali setiap dari mereka hanya dengan mendengarkan langkah kakinya, tapi hanya sebatas itu. aku tidak bisa memahami lebih... sepuluh kali musim pacet bukan waktu yang sebentar, ternyata tidak cukup untuk menjadikan kita mengerti, apalagi untuk jadi terbiasa. aku bahkan sudah payah hanya untuk mengatakan aku lelah, sudah bengkak menahan marah, sudah mual menelan katakata, sudah sangat sakit kepala untuk purapura lupa. aku kuat kadang, aku lemah kadang, mungkin aku sudah jadi begitu tak terpahami bagi dunia yang sangat abai ini?
aku benci kemarahan, hanya itu.
apanya yg kurang jelas?

Tidak ada komentar: