Senin, 10 Desember 2007

setapak yang hilang

aku menemukan setapak yang hilang pada angin ribut di matamu
belokan dan persimpangannya sengkarut benar!
habisi saja aku lewat televisi yang kau pukuli setiap hari
serapah yang memekakkan semua lubang

-kebencian yang kau unduh dari kolong tanpa bayangbayang-

lalu aku akan kembali pada gambargambar hitam putih dan pensil tumpul
bersimpul mati dengan tungku dan timba
bersama batubatu di belakang rumah menyambit awan awan rendah

biar!

Tidak ada komentar: