Kamis, 04 September 2008

padamu

angin minggu pagi ini
menggambar rindu
sewarna kelopak tapak dara
di sepanjang jalan sampai beranda baca-mu

-peta buta yang sulit kupercaya-


310808


13 komentar:

Fajar Indra mengatakan...

padaku... wah jadi tersanjung aku

Anonim mengatakan...

fajar :

hahaha...
ada ada saja sodara fajarindra ini
:)

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

hai!
sungguh Jangan pernah percaya pada peta buta
:sungguh
Jangan!

kerna peta buta
tak kan pernah menghantarmu ke Mana atau ke Siapa

Anonim mengatakan...

@ sang pencinta :

nah, maka itu sulit kupercaya :)

Anonim mengatakan...

hai el
eh, ... kapan jadi ngeyup di warung nasi goreng ku
nunggu hujan deras dulu ya
" dibuka hingga saat sahur "

Anonim mengatakan...

@bang iwan :

haha... ya..
maaf, belum sempat
iya hujan masih aras-arasen. :)

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim mengatakan...

dulu seringkali kehadirannya kembali kita rindukan. ada rasa untuk mengenangnya kembali, mengulangnya kembali ketika hendak memasuki masa kini. tutup saja masalalu itu rapat2. tusukkan belati ke jantung. dengan begitu kita akan menemukan masa kini yang benar2 baru tanpa bayang masa lampau.

salam dari si anak capung yang belum tumbuh sayapnya.

Anonim mengatakan...

@ anonim :

tusukkan belati ke jantung, apa yang lalu mati, tapi ?

salam kembali untuk si anak capung yang -bukan belum, melainkan sedang- tumbuh sayapnya. :)

eRniTa GaYaTRi mengatakan...

keren bangetz bu... :)

Anonim mengatakan...

@ rnit :

hai lagi rnit,
terimakasih lagi rnit, :)